Rabu, 29 Juni 2016

sujasmir shipbuilding dayung






 Kapal dayung Nusantara

Kapal dayung Trireme, bahasa Latin tres remi  artinya tiga dayung,  dalam bahasa Yunani: bermakna tiga pendayung adalah kapal laut kuno dan sejenis galley, semacam kapal perang era Hellenistik yang digunakan oleh beberapa peradaban bahari kuno di Laut Tengah, khususnya bangsa Fenisia, Yunani kuno, dan Romawi.
Kapal ini disebut trireme karena memiliki tiga baris dayung pada tiap sisinya, dengan satu dayung dipegang oleh satu orang. Trireme awal merupakan pengembangan dari pentekonter, kapal perang kuno dengan satu bari dayung yang terdiri atas 25 buah dayung pada tiap sisinya, kemungkinan berasal dari Fenisia. Kapal ini cukup cepat dan gesit pada masanya dan merupakan kapal perang dominan di Laut Tengah sejak abad ke-7 hingga ke-4 SM. Trireme digantikan oleh kapal kuadrireme dan kuinkuereme yang lebih besar. Trireme memainkan peranan penting dalam beberapa peristiwa penting dalam sejarah, antara lain Perang Yunani-Persia, berdirinya kekaisaran bahari Athena, dan kekalahan Athena dalam Perang Peloponnesos.


Perahu Lancang Kuning
Perahu warisan nusantara melayu ialah Perahu Lancang Kuning. Perahu ini ialah perahu kuno yang dibuat ribuan tahun lalu. Suku Melayu di area Riau membuatnya dengan desain yang unik.Pada bagian depan perahu berbentuk lancip yang bisa digunakan untuk memecah angin. Selain itu, terdapat juga layar pada bagian depan dan tengah. perahu Lancang Kuning banyak diadopsi oleh suku-suku lokal Indonesia untuk digunakan sebagai alat transportasi.




Perahu Borobudur
Perahu yang ditampilkan dalam relief Candi Borobudur. Perahu dengan dua cadik ini ada sejak abad ke-8 masehi. Perahu tersebut banyak sekali digunakan oleh bangsa bahari Austronesia. Mereka menyebar ke hampir semua wilayah Asia Tenggara dan negara di Samudra Hindia.
perahu ini banyak digunakan di Indonesia sekitar abad ke-7 hingga ke-13. Saat itu wangsa Syailendra menggunakan perahu dayung untuk perdagangan. Selain itu,  kerajaan bahari Sriwijaya juga diperkirakan menggunakan perahu ini untuk menjelajahi banyak wilayah di Nusantara dan dunia.



 
Nenek Moyangku Seorang Pelaut terkenal dengan bumi nusantara sebagai kepulauan (archipilago), pada masa kerajaan terdahulu banyak sekali orang dari nusantara yang mengarungi lautan dan singgah ke banyak negara di dunia. Banyaknya perahu kuno yang terbuat dari kayu menjadi saksi bahwa pendahulu kita memang pelaut ulung. 

sujasmir hamid..